Perkenalan
Kementerian Perindustrian dan Teknologi Informasi Tiongkok (MIIT) baru-baru ini menerbitkan standar GB38031-2025, yang dijuluki "mandat keselamatan baterai terketat", yang mewajibkan semua kendaraan energi baru (NEV) untuk mencapai standar "tanpa api, tanpa ledakan" dalam kondisi ekstrem paling lambat 1 Juli 2026126. Peraturan penting ini menandai perubahan penting dalam industri ini, yang memprioritaskan keselamatan sebagai persyaratan yang tak terbantahkan. Di sini, kami mengeksplorasi tuntutan teknis yang terus berkembang untuk baterai dan kemajuan yang sesuai dalam Sistem Manajemen Baterai (BMS) untuk memenuhi tantangan ini.
1. Standar Keamanan yang Lebih Tinggi untuk Baterai NEV
Standar GB38031-2025 memperkenalkan tolok ukur ketat yang mendefinisikan ulang keamanan baterai:
- Pencegahan Ledakan Termal: Baterai harus tahan terhadap skenario ekstrem, termasuk penetrasi paku, pengisian daya berlebih, dan paparan suhu tinggi, tanpa terbakar atau meledak setidaknya selama 60 menit.16 Hal ini menghilangkan konsep "waktu pelarian" sebelumnya, yang menuntut keamanan intrinsik di seluruh siklus hidup baterai.
- Integritas Struktural yang Ditingkatkan: Pengujian baru, seperti ketahanan benturan bawah (simulasi tabrakan puing jalan) dan penilaian keselamatan pasca siklus pengisian cepat, memastikan ketahanan dalam kondisi dunia nyata26.
- Peningkatan Kepadatan Material dan Energi: Standar ini memberlakukan kepadatan energi minimum 125 Wh/kg untuk baterai lithium iron phosphate (LFP), yang mendorong produsen untuk mengadopsi material canggih seperti lapisan nano-isolasi dan pelapis keramik16.
Persyaratan ini akan mempercepat penghapusan produsen tingkat rendah sambil mengonsolidasikan dominasi pemimpin industri seperti CATL dan BYD, yang teknologinya (misalnya, CTP 3.0 milik CATL dan Baterai Blade milik BYD) sudah selaras dengan norma baru26.

2. Evolusi BMS: Dari Pemantauan ke Keselamatan Proaktif
Sebagai "otak" sistem baterai, BMS harus berevolusi untuk memenuhi mandat GB38031-2025. Tren utama meliputi:
a. Sertifikasi Keselamatan Fungsional Tinggi
BMS harus mencapai tingkat integritas keselamatan otomotif tertinggi (ASIL-D berdasarkan ISO 26262) untuk memastikan operasi yang aman dari kegagalan. Misalnya, BMS generasi keempat BAIC New Energy, yang telah mendapatkan sertifikasi ASIL-D pada tahun 2024, mengurangi tingkat kegagalan perangkat keras hingga 90% melalui pemantauan waktu nyata dan desain redundansi3. Sistem semacam ini sangat penting untuk deteksi dini kerusakan dan mencegah thermal runaway.
b. Integrasi Teknologi Penginderaan Canggih
Mekanisme peringatan dini sangat penting. Sensor hidrogen, seperti yang dikembangkan oleh Xinmeixin, mendeteksi emisi gas (misalnya, H₂) selama tahap awal thermal runaway, memberikan peringatan dini hingga 400 menit. Sensor berbasis MEMS ini, yang tersertifikasi AEC-Q100, menawarkan sensitivitas dan daya tahan tinggi, memungkinkan solusi keselamatan yang hemat biaya dan setara kemasan.5
c. BMS Berbasis Cloud dan Optimasi Berbasis AI
Integrasi cloud memungkinkan analisis data real-time dan pemeliharaan prediktif. Perusahaan seperti NXP Semiconductors memanfaatkan kembaran digital berbasis cloud untuk menyempurnakan algoritma, meningkatkan akurasi estimasi status pengisian daya (SOC) dan status kesehatan (SOH) sebesar 12%. Pergeseran ini meningkatkan manajemen armada dan memungkinkan strategi pengisian daya adaptif, sehingga memperpanjang masa pakai baterai.
d. Inovasi Hemat Biaya di Tengah Meningkatnya Biaya Kepatuhan
Memenuhi standar baru dapat meningkatkan biaya sistem baterai sebesar 15–20% karena peningkatan material (misalnya, elektrolit tahan api) dan desain ulang struktural2. Namun, inovasi seperti teknologi CTP modular CATL dan sistem manajemen termal yang disederhanakan membantu mengurangi biaya sekaligus meningkatkan kepadatan energi68.

3. Implikasi Industri yang Lebih Luas
l Penataan Ulang Rantai Pasokan: Lebih dari 30% perusahaan baterai kecil hingga menengah mungkin keluar dari pasar karena hambatan teknis dan finansial, sementara kolaborasi antara produsen mobil dan pemimpin teknologi (misalnya, CATL dan BYD) akan semakin dalam12.
l Sinergi Lintas Industri: Kemajuan keselamatan pada baterai NEV meluas ke sistem penyimpanan energi (ESS), di mana aplikasi skala jaringan menuntut keandalan "tanpa kebakaran, tanpa ledakan" yang serupa2.
l Kepemimpinan Global: Standar Tiongkok siap memengaruhi norma global, dengan perusahaan seperti Xinmeixin mengekspor teknologi sensor hidrogen ke pasar internasional5.

Kesimpulan
Standar GB38031-2025 mewakili fase transformatif bagi sektor NEV Tiongkok, tempat keselamatan dan inovasi bertemu. Bagi produsen baterai, keberlangsungan hidup bergantung pada penguasaan manajemen termal dan ilmu material. Bagi pengembang BMS, masa depan terletak pada sistem cerdas yang terhubung dengan cloud yang mengantisipasi risiko alih-alih bereaksi terhadapnya. Seiring industri bertransisi dari "pertumbuhan dengan segala cara" menjadi inovasi "utamakan keselamatan", perusahaan yang menanamkan prinsip-prinsip ini ke dalam DNA mereka akan memimpin era mobilitas berkelanjutan berikutnya.
Nantikan pembaruan lebih lanjut tentang perkembangan regulasi dan teknologi mutakhir yang membentuk masa depan kendaraan energi baru.
Waktu posting: 22-Apr-2025