Relai vs. MOS untuk BMS Arus Tinggi: Mana yang Lebih Baik untuk Kendaraan Listrik?

Saat memilihSistem Manajemen Baterai (BMS) untuk aplikasi arus tinggiSeperti forklift listrik dan kendaraan wisata, terdapat anggapan umum bahwa relai penting untuk arus di atas 200A karena toleransi arus dan resistansi tegangannya yang tinggi. Namun, kemajuan teknologi MOS menantang anggapan ini.

Dalam hal cakupan aplikasi, skema BMS berbasis MOS modern kini mendukung arus dari 200A hingga 800A, sehingga cocok untuk berbagai skenario arus tinggi. Ini termasuk sepeda motor listrik, mobil golf, kendaraan segala medan, dan bahkan aplikasi kelautan, di mana siklus hidup-mati yang sering dan perubahan beban dinamis memerlukan kontrol arus yang presisi. Demikian pula, pada mesin logistik seperti forklift dan stasiun pengisian daya bergerak, solusi MOS menawarkan integrasi yang tinggi dan waktu respons yang cepat.
Secara operasional, sistem berbasis relai melibatkan perakitan yang rumit dengan komponen tambahan seperti transformator arus dan sumber daya eksternal, sehingga membutuhkan pengkabelan dan penyolderan profesional. Hal ini meningkatkan risiko masalah penyolderan virtual, yang dapat menyebabkan kegagalan seperti pemadaman listrik atau panas berlebih seiring waktu. Sebaliknya, skema MOS memiliki desain terintegrasi yang menyederhanakan instalasi dan perawatan. Misalnya, penghentian relai memerlukan kontrol urutan yang ketat untuk menghindari kerusakan komponen, sementara MOS memungkinkan pemutusan langsung dengan tingkat kesalahan minimal. Biaya perawatan MOS 68-75% lebih rendah setiap tahunnya karena jumlah komponen yang lebih sedikit dan waktu perbaikan yang lebih cepat.
BMS arus tinggi
relai BMS
Analisis biaya menunjukkan bahwa meskipun relai tampak lebih murah pada awalnya, total biaya siklus hidup MOS lebih rendah. Sistem relai membutuhkan komponen tambahan (misalnya, batang disipasi panas), biaya tenaga kerja yang lebih tinggi untuk debugging, dan mengonsumsi energi kontinu ≥5W, sementara MOS mengonsumsi ≤1W. Kontak relai juga lebih cepat aus, sehingga membutuhkan perawatan 3-4 kali lebih banyak setiap tahunnya.
Dari segi kinerja, relai memiliki respons yang lebih lambat (10-20 ms) dan dapat menyebabkan "stuttering" daya selama perubahan mendadak seperti pengangkatan forklift atau pengereman mendadak, sehingga meningkatkan risiko seperti fluktuasi tegangan atau kesalahan sensor. Sebaliknya, MOS merespons dalam 1-3 ms, menghasilkan penyaluran daya yang lebih lancar dan masa pakai yang lebih lama tanpa keausan kontak fisik.

Singkatnya, skema relai mungkin cocok untuk skenario sederhana arus rendah (<200A), tetapi untuk aplikasi arus tinggi, solusi BMS berbasis MOS menawarkan keunggulan dalam hal kemudahan penggunaan, efisiensi biaya, dan stabilitas. Ketergantungan industri pada relai seringkali didasarkan pada pengalaman yang sudah ketinggalan zaman; dengan semakin matangnya teknologi MOS, saatnya untuk mengevaluasi berdasarkan kebutuhan aktual, alih-alih tradisi.


Waktu posting: 28-Sep-2025

HUBUNGI DALY

  • Alamat: No. 14, Gongye South Road, Taman Industri Sains dan Teknologi Songshanhu, Kota Dongguan, Provinsi Guangdong, Cina.
  • Nomor : +86 13215201813
  • waktu: 7 hari seminggu dari pukul 00:00 hingga 24:00
  • E-mail: dalybms@dalyelec.com
  • Kebijakan Privasi DALY
Kirim Email