Untuk memaksimalkan masa pakai dan kinerja baterai lithium-ion, kebiasaan pengisian daya yang tepat sangatlah penting. Studi terkini dan rekomendasi industri menyoroti strategi pengisian daya yang berbeda untuk dua jenis baterai yang banyak digunakan: baterai Nickel-Cobalt-Manganese (NCM atau ternary lithium) dan baterai Lithium Iron Phosphate (LFP). Berikut ini hal-hal yang perlu diketahui pengguna:
Rekomendasi Utama
- Baterai NCM: Biaya ke90% atau di bawahnyauntuk penggunaan sehari-hari. Hindari pengisian daya penuh (100%) kecuali diperlukan untuk perjalanan jauh.
- Baterai LFP:Saat pengisian harian ke90% atau di bawahnyaadalah ideal, sebuahmingguan penuh
- mengenakan biaya(100%) diperlukan untuk mengkalibrasi ulang estimasi State of Charge (SOC).
Mengapa Menghindari Pengisian Penuh untuk Baterai NCM?
1. Tegangan Tinggi Mempercepat Degradasi
Baterai NCM beroperasi pada batas tegangan atas yang lebih tinggi dibandingkan dengan baterai LFP. Pengisian penuh baterai ini akan meningkatkan level tegangannya, sehingga mempercepat konsumsi bahan aktif di katode. Proses yang tidak dapat diubah ini menyebabkan hilangnya kapasitas dan memperpendek masa pakai baterai secara keseluruhan.
2. Risiko Ketidakseimbangan Sel
Baterai terdiri dari banyak sel dengan ketidakkonsistenan bawaan karena variasi produksi dan perbedaan elektrokimia. Saat pengisian daya hingga 100%, sel tertentu mungkin terisi daya secara berlebihan, yang menyebabkan tekanan dan degradasi lokal. Sementara Sistem Manajemen Baterai (BMS) secara aktif menyeimbangkan tegangan sel, bahkan sistem canggih dari merek terkemuka seperti Tesla dan BYD tidak dapat sepenuhnya menghilangkan risiko ini.
3. Tantangan Estimasi SOC
Baterai NCM menunjukkan kurva tegangan yang curam, yang memungkinkan estimasi SOC yang relatif akurat melalui metode tegangan sirkuit terbuka (OCV). Sebaliknya, baterai LFP mempertahankan kurva tegangan yang hampir datar antara 15% dan 95% SOC, yang membuat pembacaan SOC berbasis OCV tidak dapat diandalkan. Tanpa pengisian penuh secara berkala, baterai LFP kesulitan untuk mengkalibrasi ulang nilai SOC-nya. Hal ini dapat memaksa BMS ke mode protektif yang sering, yang mengganggu fungsionalitas dan kesehatan baterai dalam jangka panjang.


Mengapa Baterai LFP Perlu Diisi Penuh Setiap Minggu
Pengisian daya 100% mingguan untuk baterai LFP berfungsi sebagai "pengaturan ulang" untuk BMS. Proses ini menyeimbangkan tegangan sel dan mengoreksi ketidakakuratan SOC yang disebabkan oleh profil tegangan yang stabil. Data SOC yang akurat sangat penting bagi BMS untuk menjalankan tindakan perlindungan secara efektif, seperti mencegah pengosongan daya berlebih atau mengoptimalkan siklus pengisian daya. Melewatkan kalibrasi ini dapat menyebabkan penuaan dini atau penurunan kinerja yang tidak terduga.
Praktik Terbaik untuk Pengguna
- Pemilik Baterai NCM: Prioritaskan pengisian daya sebagian (≤90%) dan simpan pengisian daya penuh untuk kebutuhan sesekali.
- Pemilik Baterai LFP: Pertahankan pengisian daya harian di bawah 90% tetapi pastikan siklus pengisian daya penuh mingguan.
- Semua Pengguna: Hindari pelepasan daya yang dalam dan suhu ekstrem secara sering untuk lebih memperpanjang usia baterai.
Dengan mengadopsi strategi ini, pengguna dapat meningkatkan daya tahan baterai secara signifikan, mengurangi degradasi jangka panjang, dan memastikan kinerja yang andal untuk kendaraan listrik atau sistem penyimpanan energi.
Tetap terinformasi mengenai pembaruan terkini tentang teknologi baterai dan praktik keberlanjutan dengan berlangganan buletin kami.
Waktu posting: 13-Mar-2025