Tutorial pemasangan kabel BMS 8S Standar & Cerdas
Ambil angka 8S12PPaket baterai 18650 sebagai contoh
Berhati-hatilah untuk tidak memasukkan BMS saat menyolder kabel.


Ⅰ. Tandai urutan garis pengambilan sampel
8S BMS dengan9kabel PIN
Catatan: Kabel pengambilan sampel default untuk8-konfigurasi BMS string adalah9PIN.
1. Tandai kabel hitam sebagai B0.
2. Kabel merah pertama di sebelah kabel hitam ditandai sebagai B1.
... (dan seterusnya, ditandai secara berurutan)
9Sampai kabel merah terakhir, ditandai sebagai B8.


Ⅱ.Tandai urutan titik pengelasan baterai
Temukan posisi titik pengelasan kabel yang sesuai, pertama tandai posisi titik yang sesuai pada baterai.
1. Kutub negatif total dari paket baterai ditandai sebagai B0.
2. Hubungan antara kutub positif rangkaian baterai pertama dan kutub negatif rangkaian baterai kedua diberi tanda B1.
3. Hubungan antara kutub positif rangkaian baterai kedua dan kutub negatif rangkaian baterai ketiga diberi tanda B2.
... (dan seterusnya)
8Hubungan antara kutub positif7tali baterai dan kutub negatif baterai8Tali baterai ditandai sebagai B7.
9. Elektroda positif pada rangkaian baterai ke-8 diberi tanda B8.
Catatan: Karena baterai memiliki total 7 untai, B7 juga merupakan kutub positif total baterai. Jika B7 bukan kutub positif total baterai, maka urutan penandaannya salah, dan harus diperiksa dan ditandai lagi.


Ⅲ.Penyolderan dan pemasangan kabel
1. B0 kabel disolder ke posisi B0 baterai.
2. Kabel B1 disolder ke posisi B1 baterai.
... (dan seterusnya, pengelasan secara berurutan)
9. Kabel B8 disolder ke posisi B8 baterai.

Ⅳ. VDeteksi Tegangan
Ukur tegangan antara kabel yang berdekatan dengan multimeter untuk memastikan bahwa tegangan yang benar dikumpulkan oleh kabel.
Ukur apakah tegangan kabel B0 ke B1 sama dengan tegangan baterai B0 ke B1. Jika sama, berarti pengumpulan tegangan sudah benar. Jika tidak, berarti jalur pengumpulan dilas dengan lemah, dan kabel perlu dilas ulang. Dengan analogi, ukur apakah tegangan kabel lain dikumpulkan dengan benar.
2. Perbedaan tegangan setiap rangkaian tidak boleh melebihi 1V. Jika melebihi 1V, berarti ada masalah pada kabel, dan Anda perlu mengulangi langkah sebelumnya untuk mendeteksinya.

Ⅴ. BMSdeteksi kualitas
Selalu pastikan tegangan yang benar terdeteksi sebelum mencolokkan BMS!
Sesuaikan multimeter ke level resistansi internal dan ukur resistansi internal antara B- dan P-. Jika resistansi internal terhubung, ini membuktikan bahwa BMS dalam kondisi baik.
Catatan: Anda dapat menilai konduksi dengan melihat nilai resistansi internal. Nilai resistansi internal adalah 0Ω, yang berarti konduksi. Karena kesalahan multimeter, umumnya kurang dari 10mΩ berarti konduksi; Anda juga dapat menyetel multimeter ke buzzer. Bunyi bip dapat terdengar.

Catatan:
1. BMS dengan sakelar lunak perlu memperhatikan konduksi sakelar saat sakelar ditutup.
2. Jika BMS tidak berjalan, harap hentikan langkah berikutnya dan hubungi staf penjualan untuk diproses.
Ⅵ.Hubungkan jalur keluaran
Setelah memastikan BMS dalam keadaan normal, solder kabel B- biru pada BMS ke total kutub negatif B- pada baterai. Kabel P pada BMS disolder ke kutub negatif pengisian dan pengosongan.
Setelah pengelasan, periksa apakah tegangan BMS berlebih sesuai dengan tegangan baterai.


Catatan: Port pengisian daya dan port pengosongan daya pada BMS terpisah, dan jalur C tambahan (biasanya ditunjukkan dengan warna kuning) perlu disambungkan ke kutub negatif pengisi daya; jalur P disambungkan ke kutub negatif pengosongan daya.

Terakhir, letakkan paket baterai di dalam kotak baterai, dan paket baterai yang telah selesai pun dirakit.
